Jumlah pemain asing di Arema FC kembali terancam berkurang setelah ujung tombak Elias Alderete belum menemui kata sepakat terkait pembaharuan kontrak yang ditawarakan manajemen klub.
Arema sebelumnya telah kehilangan Jonathan Bauman dan Oh Inkyun yang tidak sepakat dengan pembaharuan kontrak. Kedua pemain itu menyusul pelatih Mario Gomez dan asistennya Marcos Gonzalez yang lebih dulu meninggalkan klub.
Meski Alderete telah mengikuti latihan tim, pemain asal Argentina ini belum menandatangani pembaharuan kontrak. Manajer umum Arema Ruddy Widodo mengutarakan, agen Alderete menyebutkan kliennya menginginkan gaji Maret-Agustus dibayarkan 50 persen, bukan 25 persen sesuai surat keputusan PSSI.
Menurut Ruddy, manajemen sudah dua kali bernegosiasi denga agen Alderete, namun hasilnya sama-sama buntu. Arema kini menyerahkan nasib Alderete sepenuhnya kepada petinggi klub di Jakarta.
“Awal September nanti saya akan sampaikan lagi kepada agennya. Maaf, kami tidak bisa memenuhi permintaan tersebut. Kami cuma bisa memberikan sesuai dengan ketentuan SK PSSI, tidak bisa lebih,” ungkap Ruddy diwartakan Wearemania.
“Kami tidak bisa memenuhi permintaan Elias untuk membayar lebih dari yang ditetapkan PSSI. Kalau mau terus, ya ayo segera tanda tangan. Kalau tidak mau pun, maaf bisa cari klub lain saja.”
Situasi ini membuat Arema kemungkinan hanya menggunakan satu jasa pemain asing, Matias Malvino pada lanjutan Liga 1 2020 awal Oktober. Hal itu disebabkan bursa transfer pemain baru bisa dilakukan pada pertengahan musim.
Keputusan yang diambil legiun asing ini berbanding terbalik dengan pemain lokal. Ruddy menyatakan, penggawa lokal masih aman bersama klub, sehingga penilaian terhadap performa mereka dilakukan pada putaran pertama di bawah asuhan pelatih baru.
“Judulnya saja Liga 1 2020 ini extraordinary competition. Dengan situasi yang luar biasa, klub sudah berkorban, begitu pula pemain yang mau disesuaikan gajinya. Sementara ini tidak ada pencoretan pemain, mungkin nanti kita lihat di akhir putaran pertama, evaluasinya di tengah musim,” papar Ruddy.
“Kami belum tahu kemampuan pemain dalam mencerna apa yang diberikan pelatih kepala. Mungkin nanti bisa terlihat ketika si pelatih sudah mulai melatih.”
