Arenabola.id – Setelah melihat eliminasi dini Napoli di Eropa, Silvio Berlusconi “ketakutan” dan mengusulkan kompetisi baru sekaligus membunyikan alarm UEFA.
Lahirnya Liga Champions pada 1992, tak diragukan lagi, telah membentuk sepakbola modern yang kita kenal sekarang ini.
Liga Champions identik dengan komersialisasi, uang yang berlimpah, dan tentu saja sebuah kompetisi sepakbola glamor nan bergengsi tempat berkumpulnya tim-tim elite Eropa. Semua itu berkat restrukturisasi European Cup atau Piala Champions sekitar 30 tahun lalu.
Ironisnya, semua kemewahan itu dimulai dari sebuah partai babak pertama Piala Champions yang digelar tanpa penonton: Real Madrid vs Napoli di Santiago Bernabeu pada 1987.
Ketika itu, semua orang sangat menantikan aksi Napoli yang diperkuat Diego Maradona. Itu lantaran mereka baru saja menjuarai Serie A dan langsung memulai debut mereka di Eropa menghadapi Madrid.
Namun ada satu orang yang tidak antusias dengan pertandingan itu, yakni Silvio Berlusconi. Pemilik AC Milan itu hadir di Bernabeu, tapi ia merasa ngeri, karena salah satu dari dua klub raksasa itu akan tersingkir di babak awal.
Ketakutannya semakin menjadi ketika ia menyaksikan Maradona dibuat tak berkutik di Madrid, seiring Napoli takluk 2-0 dan tampil buruk di stadion yang kosong. Mulai saat itu, Berlusconi tak ingin membiarkan laga seperti itu terulang lagi.
Merasa gelisah dan takut bahwa AC Milan bisa mengalami hal serupa di masa depan, Berlusconi mendapat ilham untuk menciptakan Liga Super Eropa. Ide ini sebetulnya sudah ada sejak lama, tapi tak ada yang menganggapnya serius.