Setelah bungkam soal rencana meninggalkan Barcelona, Lionel Messi akhirnya membuka kebisuan dan berbincang secara eksklusif kepada Goal.
Pada akhir Agustus lalu, pemenang enam Ballon d’Or tersebut mengguncang dunia dengan secara resmi mengajukan permintaan meninggalkan Barcelona melalui aktivasi salah satu klausul kontrak yang diyakini dapat membuatnya pergi dari Camp Nou secara gratis.
Saga ini kemudian diperparah oleh penolakan Messi untuk melakukan tes medis atau berlatih sehingga semakin memperuncing spekulasi kepergian.
Namun melalui sebuah wawancara eksklusif dengan Goal, sang superstar menyatakan bertahan dan dia secara panjang lebar menceritakan situasi yang dialaminya.
“Pertama, karena setelah kekalahan di Lisbon situasinya sangat berat. Kami tahu Bayern Munich adalah lawan yang berat, tetapi kami juga tidak bisa mengakhiri pertandingan seperti itu karena jadi citra yang buruk bagi kota dan klub Barcelona.”
“Kami telah memberikan citra yang buruk dan itu salah. Ketika itu saya merasa tidak mau melakukan apapun. Saya hanya ingin waktu berlalu, kemudian memberikan klarifikasi untuk menjernihkan segalanya.”
Messi kemudian menjelaskan alasan mengeluarkan permintaan untuk meninggalkan Barcelona. Legenda sepakbola Argentina itu mengungkap telah memberitahu presiden Josep Maria Bartomeu soal keinginan tersebut.
“Saya sudah memberitahu klub, termasuk presiden. Saya ingin pergi. Saya sudah mengatakan itu kepadanya sepanjang tahun. Saya yakin, sudah waktunya untuk pergi,” lanjut Messi.
“Saya yakin klub butuh pemain yang lebih muda, pemain baru dan saya merasa waktu saya di Barcelona telah habis. Saya sangat menyesal karena sebelumnya selalu mengatakan ingin mengakhiri karier di sini.”
“Musim lalu terasa sulit. Saya sangat menderita di sesi latihan, di pertandingan dan kamar ganti. Saya merasakan semuanya sangat sulit dan akhirnya tiba waktunya bagi saya untuk mempertimbangkan mencari ambisi baru.”
“Itu bukan karena hasil buruk di Liga Champions lawan Bayern, bukan. Saya sudah memikirkan keputusan itu sejak jauh-jauh hari.”
“Saya sudah mengatakannya pada presiden dan dia juga selalu mengatakan saya dapat mengambil keputusan pergi atau bertahan di akhir musim. Tetapi pada akhirnya dia tidak menepati janji.”
Messi lalu menegaskan sama sekali tidak merasa kesepian karena selalu memiliki orang-orang yang memberi dukungan.
“Tidak, saya tidak merasa sendirian. Selalu ada orang yang mendampingi saya. Itu sudah cukup dan menguatkan,” lanjutnya.
“Tetapi saya kecewa oleh komentar orang-orang, jurnalis, mereka yang mempertanyakan komitmen saya terhadap Barcelona dan menyebut hal-hal yang tidak layak saya dapatkan. Tetapi situasi ini juga membantu saya untuk melihat sikap seseorang yang sebenarnya.”
“Dunia sepakbola itu rumit dan banyak beredar orang-orang palsu. Situasi sekarang telah membantu saya untuk mengenali orang-orang itu. Saya merasa sakit ketika cinta saya terhadap Barca dipertanyakan.”
“Tidak peduli pergi atau bertahan, cinta saya terhadap Barcelona tidak akan berubah.”
“Banyak hal yang telah dikatakan sangat menyakiti. Saya selalu menempatkan klub di atas segalanya. Sebelumnya saya punya banyak kesempatan untuk meninggalkan Barcelona.”
“Karena uang? Saya bisa pergi setiap musimnya untuk mendapatkan uang yang lebih banyak dari Barcelona. Saya selalu mengatakan Barcelona adalah rumah saya, itu yang sebenarnya saya rasakan.”
“Untuk mengambil keputusan dan menyebut ada tempat lain yang lebih baik dari sini adalah sulit. Saya hanya butuh adanya perubahan, target baru dan hal-hal baru.”
Messi kemudian menjelaskan bagaimana dirinya merasa kecewa karena komitmennya dipertanyakan oleh klub dan oleh pandangan orang-orang yang menilai dia telah menyuntikkan luka pada Barcelona padahal faktanya sang bintang telah membela klub dalam waktu yang lama dan menjadi ikon di sana.
“Jelas saya sakit, banyak kabar bohong beredar yang memojokkan. Atau mereka telah berpikir saya akan datang ke pengadilan lawan Barcelona untuk mendapatkan keuntungan,” lanjut Messi.
“Saya tidak akan melakukan hal-hal seperti itu. Saya ulangi, saya ingin pergi karena punya hak untuk itu. Kontrak menyatakan demikian, saya bisa dilepas. Dan saya tidak bermaksud ‘saya pergi dan semua perkara dianggap selesai’. Situasinya adalah ‘saya pergi dan itu juga akan menyakiti saya.”
“Saya ingin pergi karena saya ingin menikmati tahun-tahun terakhir sebagai pesepakbola dengan bahagia. Belakangan saya tidak menemukan itu di klub.”
