Arenabola.id – Juventus tampil jelek sesudah lockdown hingga mengakhiri musim 2019/2020 dengan kurang mengagumkan. Bekas pemain tengah Juve Blaise Matuidi mengutarakan faktanya.
Bianconeri hanya memenangkan tujuh dari 15 laga sesudah pertandingan diawali kembali lagi selesai interval tiga bulan karena epidemi virus corona di Eropa. Selanjutnya Juventus kalah di final Coppa Italia di tangan Napoli lewat beradu penalti.
Di Serie A, Sang Nyonya Besar memang menyusun empat kemenangan beruntun sekaligus juga amankan Scudetto. Tetapi, selesai kemenangan atas Torino 4-1, Cristiano Ronaldo dkk. hanya 2x menang dalam delapan laga paling akhir, menanggung derita kekalahan di dua pertandingan terakhir menantang Cagliari serta AS Roma.
Kiprah Juventus di Eropa juga cuma sesaat saja. Juventus tidak berhasil maju ke perempatfinal Liga Champions walau menaklukkan Lyon 2-1 di leg II set 16 besar. Pasukan Turin itu perlu tersisih dengan agregat 2-2 sebab kalah agresif dalam gol tandang. Kekalahan ini juga yang melengserkan Maurizio Sarri dari bangku pelatih Juve.
Matuidi barusan masuk dengan club MLS, Inter Miami sesudah akhiri kontraknya di Juventus bertambah cepat. Matuidi menjelaskan performa turun Juventus di babak akhir musim ini berkaitan dengan kesehatan untuk efek lockdown.
“Sarri mempunyai beberapa ketetapan yang susah untuk dibikin,” Matuidi menjelaskan pada L’Equipe. “Ada level-level kesehatan yang lain antara pemain serta itu susah.”
“Saya tahu saya semula tidak berbentuk paling baik serta beberapa pemain lain patut untuk bermain. Jadi saya tidak sakit hati sebab dicadangkan di laga menantang Lyon,” sebut pemain sepak bola Prancis itu.
Juara Piala Dunia 2018 itu adalah satu dari tiga pemain Juventus yang pernah terkena virus corona. Blaise Matuidi membuat 45 performa di semua pertandingan musim ini, tetapi benar-benar tidak dimainkan saat Juve hadapi Lyon seminggu kemarin.