Masalah terbesar Gareth Bale di Real Madrid adalah kerentanannya terhadap cedera, menurut koordinator usia muda klub, Stefan Kohfahl.
Bintang asal Wales itu menuntaskan rekor transfer dunia senilai £85 juta saat pindah dari Tottenham Hotspur ke Madrid pada 2013, dan telah sukses memenangkan banyak gelar selama berada di Santiago Bernabeu.
Bale berhasil meraih empat trofi Liga Champions, satu titel La Liga, Copa del Rey dan tiga Piala Dunia Antarklub, namun periode kebersamaannya di klub mendekati titik akhir
Winger berusia 30 tahun kerap diganggu masalah cedera terutama dalam beberapa musim terakhir, yang menyerang betis, pergelangan kaki dan aduktornya, sehingga memaksanya untuk melewatkan banyak pertandingan.
Bale nyaris pindah ke Tiongkok sebelum musim 2019/20 dimulai, dengan proposal transfer ke Jiangsu Suning sebenarnya sudah “90 persen” tuntas sebelum akhirnya gagal terwujud, menurut pelatih klub tersebut, Cosmin Olaroiu.
Hengkang dari Madrid masih menjadi kemungkinan bagi Bale di masa depan, dengan baru-baru ini ia menyatakan isyarat ketertarikan pindah ke Major League Soccer (MLS).
Kohfahl mengatakan Bale sejatinya pantas mendapatkan lebih banyak respek ketimbang yang didapatkannya saat ini, menekankan bahwa ia telah menjadi komponen penting bagi klub.
Peringkat performanya di Real begitu luar biasa,” ungkap Kohfahl
“Masalahnya adalah kerentanannya terhadap cedera. Ia sebenarnya sosok yang pemalu dan rendah hati, sangat introvert. Ia juga berada di bawah tekanan, tentu saja.”
“Akan membuat saya bahagia apabila ada lebih banyak respek yang ditunjukkan kepadanya dari para suporter dan ia mampu bangkit kembali.”
