Tiga Kekalahan Dari Empat Pertandingan Terakhiir, Liverpool Tidak Usah Cemas

Senin, 11 Desember 2023

Arenabola.id – Tiga kekalahan di tiga kompetisi berbeda mengguncang The Reds, tapi sebetulnya tidak ada yang perlu dicemaskan dari mereka.

Setelah terkapar di Vicarage Road pada Sabtu (29/2), Liverpool menderita kekalahan lagi di Stamford Bridge pada Selasa (3/3) malam. Rentetan tak terkalahkan The Reds di Liga Primer Inggris pun berakhir, begitu pula dengan petualangan mereka di Piala FA.

Lenyap sudah keinginan treble dan double untuk armada Jurgen Klopp, yang sekarang mendadak kelihatan begitu rentan setelah sekian lama seperti tidak tersentuh oleh siapa pun.

Liverpool baru saja menderita tiga kekalahan dari empat laga terakhir di semua ajang. Jumlah kekalahan itu sama seperti pada 66 laga sebelumnya. Atletico Madrid menekuk mereka, Watford mengguncang mereka, dan Chelsea menghukum mereka. Liverpool kebobolan delapan gol dalam empat laga dan tak sanggup satu pun mencetak gol dalam tiga kekalahan tersebut.

“Saya tahu angka-angkanya. Bukan angka yang bagus,” kata Klopp yang terlihat lesu setelah kalah dari Chelsea, sebelum kemudian menyadari bahwa sekarang timnya hanya bermain di dua kompetisi saja.

Dalam kondisi seperti ini, Liverpool pantang untuk panik atau overreaction. Terlebih, mereka akan segera ditahbiskan sebagai kampiun EPL dan itu layak mendapat apresiasi. Namun ada masalah yang harus segera diselesaikan Klopp sebelum Atletico berkunjung ke Anfield dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions pekan depan.

Sebagai awalan, Klopp tentu berharap Liverpool tampil meyakinkan saat menjamu Bournemouth, Sabtu (7/3) besok. Kepercayaan diri belakangan ini sedang turun, begitu pula dengan performa dan konsentrasi. Kesalahan dibuat dan lawan mampu menghukum mereka. Lalu ada kekhawatiran tentang efektivitas di lini depan.

Banyak Kesalahan

“Kami membuat banyak kesalahan besar,” aku Klopp. “Dalam empat laga terakhir, kami kebobolan terlalu banyak gol dari situasi yang berbeda-beda.”

Melawan Chelsea, kesalahan itu terjadi saat Fabinho memberi hadiah “assist” kepada Willian, diikuti oleh blunder Adrian karena salah mengantisipasi tembakan sang gelandang Brasil. Berikutnya, sundulan Virgil van Dijk yang salah sasaran memicu Ross Barkley melakukan serangan balik dari lini tengah sebelum tembakannya membawa Chelsea melangkah ke perempat-final Piala FA.

Tidak seperti saat melawan Watford, Liverpool melakukan banyak rotasi di Stamford Bridge. Tujuh pemain bahkan, termasuk dua pemain remaja, Neco Williams dan Curtis Jones, sementara Divock Origi, Takumi Minamino, dan Adam Lallana juga tampil starter.

Namun di saat bersamaan, Klopp menurunkan Van Dijk, Joe Gomez, dan Andy Robertson, tiga pemain utama dari four-back. Lalu ada Fabinho, gelandang yang paling dipercaya Klopp, kemudian Sadio Mane, salah satu penyerang elite dunia. Dari bangku cadangan, James Milner, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah juga masuk.

Klopp menuntut pemain untuk “bangkit dan menyerang” setelah kekalahan melawan Watford. Para pemain mampu melakukannya, terutama di babak pertama, di mana terdapat intensitas bermain yang menyenangkan. Namun ketika Anda kebobolan gol, semua rencana bisa terancam berantakan.

Jadi Alarm Mengejutkan

Dalam 18 bulan terakhir, Liverpool terbukti punya kekuatan luar biasa untuk bangkit dari ketertinggalan. Meski demikian, kondisinya tidak seperti itu di tiga laga tersebut. Liverpool gagal memberikan respons ketika kebobolan lebih dulu.

Ini jadi alarm bagi Klopp dan pasukannya. Mereka kesulitan membuat peluang berbahaya, bahkan tak sanggup membuat satu pun tembakan tepat sasaran di babak kedua saat menelan tiga kekalahan itu.

“Saya tidak khawatir dengan performa tim, saya juga tidak khawatir dengan hilangnya momentum,” kata Klopp.

Klopp benar. Alasan kenapa hasil melawan Watford dan Chelsea begitu mengejutkan adalah karena kita sudah terbiasa dengan standar tinggi yang dipatok Liverpool. Kita selalu mengharapkan Liverpool tampil bagus dan menang di mana pun dan melawan siapa pun.

Jika para peragu dan pengkiritk masih bersuara sumbang tentang Liverpool, yang perlu mereka lakukan adalah mendengar nyanyian fans tandang di Stamford Bridge pada Selasa malam kemarin.

“We’re gonna win the league (Kami akan menjuarai liga),” ujar mereka. Dan mereka benar.

Krisis? Tentu tidak. Tidak dengan tim ini. Tidak setelah apa yang telah mereka lakukan dalam 18 bulan terakhir.

Hal Menarik Lainnya